Banjir Jakarta juga merendam kawasan Depo Kontainer, Marunda, Jakarta Utara, Selasa (25/2/2020). Akibatnya, sejumlah truk ekspedisi berhenti operasi untuk sementara.
Wakil Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Kyatmaja Lookman mengatakan banjir yang menggenangi Jakarta pagi ini membuat pengusaha ekspedisi berpotensi mengalami kerugian yang ditaksir miliaran rupiah.
"Ekspor impor terancam gagal, barang layer 1 rusak," tutur Kyatmaja kepada detikcom, Selasa (25/2/2020).
Kyatmaja menambahkan dampak dari banjir juga berpotensi membuat aktivitas ekspedisi di Tanjung Priok berhenti sementara waktu. Hal inilah yang membuat kerugian besar aktivitas angkut logistik.
"Ada 20 ribu truk melayani Tanjung Priok, (prediksi kerugian-Red) sekitar Rp 30 M kalau nggak operasi, walaupun masih ada yang operasi," kata Kyatmaja.
Kerugian itu menurutnya belum dari dampak kerusakan truk akibat terendam banjir. Meski belum menghitung jumlah rinci kerugian, namun dari perhitungan sementara mencapai puluhan juta per unit.
"Kalau terjadi kerusakan mesin (diperkirakan) Rp 20 - 30 juta. Ini (termasuk) solar aki dan komponen lainnya," ujar Kyatmaja.
Dampak hujan yang mengguyur Jakarta sejak Senin (24/2) membuat sejumlah titik tergenang banjir. Bahkan sejumlah jalan juga tidak bisa dilewati.