Surabaya - Cakap dalam mengendalikan kendaraan angkutan barang dengan memperhatikan pengguna kendaraan bermotor lainnya dan barang merupakan kunci terhindarnya kecelakaan di jalan raya.
Hal itu diakui Amiludin Nur salah satu peserta Sertifikasi Kompetensi yang digelar Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Transportasi Indonesia di Sekretariat Aptrindo Surabaya, Jl. Tambak Langon Indah II No. 16, Surabaya, Sabtu (5/6).
Kurangnya kompetensi dari sopir angkutan barang bisa disebabkan oleh proses orang tersebut bisa membawa kendaraan. Kebanyakan sopir belajar otodidak, berawal dari kernet kemudian jika sudah lancar, naik jadi sopir.
"Sangat bermanfaat ini ( sertifikasi kompetensi,red ). Gak bisa dianggap remeh," tegas Amiludin satu-satunya peserta saat tes wawancara oleh penguji harus berulang kali sebanyak tiga kali.
Ia mengatakan, APTRINDO Surabaya sangat membantu pengemudi angkutan barang untuk menjadi sopir truk lebih profesional. Tidak sebatas praktik tapi lebih pada pengetahuan tentang operasional truk hingga proses pematangan hard dan soft skill sopir truk yang benar-benar tepat sasaran.
Senada dengan Amiludin, Ferdianto peserta sertifikasi kompetensi lainnya mengatakan, pemahaman operasional yang benar dari awal sebelum mengemudikan kendaraan hingga berjalan di jalan raya menjadi tolok ukur sistem manajemen keselamatan berjalan atau tidak.
"Ternyata resiko bahayanya luas ya pak?, tanyanya disela-sela uji kompetensi kepada salah satu staf sekretariat Aptrindo Surabaya.
Ulasan sedikit dari LSP Transportasi Indonesia menyebutkan pelatihan yang baik, berdasarkan teori dan praktek yang benar, harapannya sopir truk bisa bertambah kualitasnya. Selain itu dengan sopir yang kompeten, semoga kecelakaan yang melibatkan truk bisa berkurang. (ari/aptrindo_sby)